-
Foto Bersama Yayasan, Kamad, Komite, Guru, Staf dan Siswi-Siswi MTs MPI Bagan Asahan Dalam Rangka Acara Pelepasan/Wisuda
-
Pembacaan Ikrar Alumni Siswa-Siswi MTs MPI Bagan Asahan Oleh Kepala Madrasah
-
Pemberian Medali Oleh Kepala Madrasah kepada Siswa-Siswi MTs MPI Bagan Asahan dalam rangka Wisuda
-
Dalam Acara Peringatan Hari Guru Yayasan Pendidikan Islam Al-Fikry MTs dan MA Bagan Asahan
-
Kegiatan Rutin Guru Dan Siswa Melaksanakan Dzikir dan Sholat Dhuha Berjamaah.
Kamis, 02 April 2020
WASPADA VIRUS CORONA (COVID-19)
Mengenali Ciri Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala
CNN Indonesia | Kamis, 02/04/2020 16:13 WIB
Ilustrasi: Virus corona bisa berdiam di tubuh seseorang tanpa disadari. Sebab tak semua yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini menunjukkan gejala. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak merebak pada Desember 2019 hingga kini, virus corona jenis baru membuat orang merasa khawatir dengan batuk atau bersin. Betapa tidak, virus penyebab Covid-19 ini menular melalui droplet atau partikel tetesan dari batuk, bersin atau ketika bicara.
Akan tetapi, seseorang bisa terinfeksi atau membawa virus corona tanpa menunjukkan gejala. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto sempat menyebut hampir 80 persen pasien yang positif Covid-19 menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala.
Dokter Mohamad Fahmi Alatas, spesialis paru menjelaskan, dalam dunia medis orang seperti itu disebut sebagai 'carrier'.
"Kemungkinannya sewaktu menginfeksi orang, orang itu tidak sakit. Dia membawa-bawa virus corona di saluran napasnya tapi daya tahan tubuhnya cukup kuat untuk mempertahankan kesehatannya," jelas Fahmi dalam sebuah video yang ia unggah dalam akun Youtube miliknya.
Lalu, bagaimana mengenali para carrier virus corona?
Tanpa gejala
Imbauan untuk tetap di rumah sebaiknya tak lagi disepelekan. Meski Anda sehat, ada kemungkinan Anda adalah carrier virus tanpa gejala.
"Transmisi tanpa gejala artinya Anda bisa terinfeksi virus, tidak menunjukkan gejala dan tetap bisa menularkan," jelas William Schaffner, profesor kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, mengutip dari ABC News.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperingatkan, sebanyak 25 persen orang terinfeksi virus corona tidak menunjukkan gejala. Ini pun ditindaklanjuti dengan memperluas pedoman pemakaian masker.
"Ini menjelaskan bagaimana virus menyebar dengan cepat di seluruh negara," kata Robert Redfield seperti dikutip New York Times.
Karena vaksin masih dalam tahap awal pengembangan, maka cara terbaik adalah tetap di rumah.
Orang bisa saja menularkan virus meski mereka merasa sehat. Ini pula yang membuat orang mulai mengkritik imbauan CDC maupun WHO untuk mengenakan masker saat sakit. Kini, orang pun tak absen mengenakan masker untuk melindungi diri mereka dari penularan orang yang tanpa gejala.
Usia muda
Melansir dari Stat News, pada Februari 2020 otoritas kesehatan China merilis publikasi terkait statistik pasien covid-19. Ada lebih dari 44ribu kasus terkonfirmasi dan 'hanya' sekitar 1 persen anak-anak berusia 9 tahun ke bawah yang sakit. Tak ada satu pun dari mereka yang meninggal.
Sedangkan pada remaja, kasusnya juga terbilang jarang, hanya 1,2 persen. Ini kontras dengan kasus pada orang dewasa. Ada sebanyak 20 persen orang dewasa berusia 80 tahun ke atas yang terinfeksi dan meninggal.
Timbul dugaan bahwa mereka yang berusia muda berperan sebagai pembawa virus dan tanpa sadar menularkannya.
"Jika mereka terinfeksi, tak ada alasan untuk percaya bahwa mereka tidak akan menularkan," ucap Malik Peiris, ahli virus corona di Hong Kong University mengutip dari Stat News.
Hiroshi Nishiura, ahli epidemi di Hokkaido University menyebut rasio infeksi tanpa gejala pada anak-anak lebih tinggi daripada orang dewasa. "Itu akan sangat mengubah ruang lingkup wabah, dan bahkan intervensi yang optimal dapat berubah, tulisnya dalam International Journal of Infectious Diseases mengutip dari South China Morning Post.
Kehilangan indera perasa
Mereka yang terinfeksi virus corona terutama yang tidak memiliki gejala yang tampak, bisa mengalami kehilangan kemampuan penciuman. Dalam dunia medis, ini disebut anosmia.
Menurut jurnal American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, anosmia dan dysgeusia (kehilangan kemampuan perasa) bisa untuk mengidentifikasi kemungkinan infeksi covid-19. Gejala seperti ini pun menuntut pertimbangan untuk dilakukan tes dan isolasi diri.
"Anosmia, secara umum, sudah terlihat pada pasien yang sudah dites positif corona tanpa gejala lainnya," tulis peneliti dalam jurnal yang dikutip dari CNN.
(els/NMA)
(Sumber : CNN Indonesia)
Akan tetapi, seseorang bisa terinfeksi atau membawa virus corona tanpa menunjukkan gejala. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto sempat menyebut hampir 80 persen pasien yang positif Covid-19 menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala.
Dokter Mohamad Fahmi Alatas, spesialis paru menjelaskan, dalam dunia medis orang seperti itu disebut sebagai 'carrier'.
"Kemungkinannya sewaktu menginfeksi orang, orang itu tidak sakit. Dia membawa-bawa virus corona di saluran napasnya tapi daya tahan tubuhnya cukup kuat untuk mempertahankan kesehatannya," jelas Fahmi dalam sebuah video yang ia unggah dalam akun Youtube miliknya.
Lalu, bagaimana mengenali para carrier virus corona?
Tanpa gejala
Imbauan untuk tetap di rumah sebaiknya tak lagi disepelekan. Meski Anda sehat, ada kemungkinan Anda adalah carrier virus tanpa gejala.
"Transmisi tanpa gejala artinya Anda bisa terinfeksi virus, tidak menunjukkan gejala dan tetap bisa menularkan," jelas William Schaffner, profesor kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, mengutip dari ABC News.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperingatkan, sebanyak 25 persen orang terinfeksi virus corona tidak menunjukkan gejala. Ini pun ditindaklanjuti dengan memperluas pedoman pemakaian masker.
"Ini menjelaskan bagaimana virus menyebar dengan cepat di seluruh negara," kata Robert Redfield seperti dikutip New York Times.
Karena vaksin masih dalam tahap awal pengembangan, maka cara terbaik adalah tetap di rumah.
Orang bisa saja menularkan virus meski mereka merasa sehat. Ini pula yang membuat orang mulai mengkritik imbauan CDC maupun WHO untuk mengenakan masker saat sakit. Kini, orang pun tak absen mengenakan masker untuk melindungi diri mereka dari penularan orang yang tanpa gejala.
Usia muda
Melansir dari Stat News, pada Februari 2020 otoritas kesehatan China merilis publikasi terkait statistik pasien covid-19. Ada lebih dari 44ribu kasus terkonfirmasi dan 'hanya' sekitar 1 persen anak-anak berusia 9 tahun ke bawah yang sakit. Tak ada satu pun dari mereka yang meninggal.
Sedangkan pada remaja, kasusnya juga terbilang jarang, hanya 1,2 persen. Ini kontras dengan kasus pada orang dewasa. Ada sebanyak 20 persen orang dewasa berusia 80 tahun ke atas yang terinfeksi dan meninggal.
Timbul dugaan bahwa mereka yang berusia muda berperan sebagai pembawa virus dan tanpa sadar menularkannya.
"Jika mereka terinfeksi, tak ada alasan untuk percaya bahwa mereka tidak akan menularkan," ucap Malik Peiris, ahli virus corona di Hong Kong University mengutip dari Stat News.
Hiroshi Nishiura, ahli epidemi di Hokkaido University menyebut rasio infeksi tanpa gejala pada anak-anak lebih tinggi daripada orang dewasa. "Itu akan sangat mengubah ruang lingkup wabah, dan bahkan intervensi yang optimal dapat berubah, tulisnya dalam International Journal of Infectious Diseases mengutip dari South China Morning Post.
Kehilangan indera perasa
Mereka yang terinfeksi virus corona terutama yang tidak memiliki gejala yang tampak, bisa mengalami kehilangan kemampuan penciuman. Dalam dunia medis, ini disebut anosmia.
Menurut jurnal American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, anosmia dan dysgeusia (kehilangan kemampuan perasa) bisa untuk mengidentifikasi kemungkinan infeksi covid-19. Gejala seperti ini pun menuntut pertimbangan untuk dilakukan tes dan isolasi diri.
"Anosmia, secara umum, sudah terlihat pada pasien yang sudah dites positif corona tanpa gejala lainnya," tulis peneliti dalam jurnal yang dikutip dari CNN.
(els/NMA)
(Sumber : CNN Indonesia)
Rabu, 01 April 2020
Staf Tata Usaha
1. Winda Sari Lubis, S.Pd (Ka. TU)
2. Haris Purwanto, S.Pd.I (Operator)
3. Syahril Ramadhan Lubis (Staf 1)
4. Masitoh Sirait, S.Kom (Staf 2)
5. Masitoh Sirait, S.Kom (Staf Pustaka)
6. Azrai Sinaga (Penjaga Sekolah)
7. Nino (Cleaning Service)
Guru
1. Nurainun M, SH
2. Roslina Sari, S.Pd
3. Nuraini Hidayat, S.Pd.I
4. Lolom, S.Pd.I
5. Mahyar, S.Pd.I
6. Faridah Hidayat, S.Pd
7. Elvi Nadri, S.Pd
8. Santi Dewi, S.Pd
9. Marike, S.Pd
10. Nuraisyah, S.Pd
11. Lukman, S.Pd.I
12. Rosita Sari, S.Pd
13. Safridah, S.Pd.I
15. M. Yusuf Mingka
16. Ahmad Zulpan Pohan, S.Pd
17. Abdan Sulaiman Nasution, S.Pd
18. Aslan, S.Pd
19. Syahril Ramadhan Lubis, S.Pd
20. Efrizal, S.Pd
2. Roslina Sari, S.Pd
3. Nuraini Hidayat, S.Pd.I
4. Lolom, S.Pd.I
5. Mahyar, S.Pd.I
6. Faridah Hidayat, S.Pd
7. Elvi Nadri, S.Pd
8. Santi Dewi, S.Pd
9. Marike, S.Pd
10. Nuraisyah, S.Pd
11. Lukman, S.Pd.I
12. Rosita Sari, S.Pd
13. Safridah, S.Pd.I
15. M. Yusuf Mingka
16. Ahmad Zulpan Pohan, S.Pd
17. Abdan Sulaiman Nasution, S.Pd
18. Aslan, S.Pd
19. Syahril Ramadhan Lubis, S.Pd
20. Efrizal, S.Pd
Visi Misi dan Tujuan
VISI
“
MTs Swasta MPI Bagan Asahan Unggul Dalam Prestasi dan Berakhlakul Karimah”
MISI
Untuk
mencapai Visi diatas maka diuraikan Misi Penyelenggaraan Madrasah Tsanawiyah
sebagai berikut :
1. Mampu
Menerapkan Ajaran Agama Dalam Kehidupan Sehari – hari.
2. Mampu
Menerapkan Ilmu Akademik dalam Kehidupan Sehari – hari.
3. Mampu
Kreatif dan Inovatif.
4. Mampu
Menerapkan Disiplin waktu Dalam Kehidupan Sehari – hari.
5. Meningkatkan
Prestasi Siswa.
6. Mendidik
Siswa yang Beriman, Beramal Sholeh dan Berakhlak Mulia.
7. Meningkatkan
Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan dan Keamanan.
8. Berupaya
untuk meningkatkan Pembangunan Fisik Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan yang
Bernuansa Islami.
TUJUAN
1. Tujuan
pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
2. Tujuan
pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
Tujuan pendidikan
menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.Profil
PROFIL
MTs SWASTA MPI BAGAN ASAHAN
NAMA YAYASAN : YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
AL FIKRY PEMBINA : ZULKIFLI PANJAITAN, M.AP
NAMA MADRASAH : MTs SWASTA MPI BAGAN ASAHAN
KEPALA MADRASAH : NURAINUN M, SH
KOMITE : SITI JAWIYAH
ALAMAT : JL. SYEKH H. ISMAIL ABDUL WAHAB
DESA : BAGAN ASAHAN
KECAMATAN : TANJUNG BALAI
KABUPATEN : ASAHAN
PROVINSI : SUMATERA UTARA
KODE POS : 21352
NSM : 121212090001
NPSN : 10204420 / 10264082
NSP : 221006706
NPWP MADRASAH : 03.123.866.00-115.000
AKTE NOTARIS YAYASAN : 6 TAHUN 1993 SURYA TARIGAN SH / KISARAN
TAHUN BERDIRI : 1989
STATUS MADRASAH : SWASTA
NO. SK PENDIRIAN : 06 Tahun 2006
TANGGAL SK PENDIRIAN : 03 DESEMBER 1993
JENJANG AKREDITASI : “A” (Sangat Baik)
NO. SK AKREDITASI : 852/BAP-SM/PROVSU/LL/2015
TGL SK AKREDITASI : 23 DESEMBER 2015
TGL BERAKHIR AKREDITASI : 23 DESEMBER 2020
AKTE PENDIDIKAN : 850 TAHUN 2010 / 20 JULI 2010
NO. IZIN OPERASIONAL /TGL : SK KEMENAG Kanwil Prov. Sumatera utara No. 834 / Tanggal 23 Juli 2015
KODE PROVINSI : 07 – (SUMATERA UTARA)
KODE RAYON : 14 – (KABUPATEN ASAHAN)
SUB RAYON : 23 – (MTs NEGERI 2 ASAHAN)
KODE MADRASAH : 129 – (SEKOLAH)
EMAIL : mtssmpi.baganasahan@yahoo.com / mtssmpi.baganassahan@gmail.com
FACEBOOK : MTs Mpi Al Fikry Bagan Asahan
BLOG : mtssmpi-baganassahan.blogspot.com
FACEBOOK : MTs Mpi Al Fikry Bagan Asahan
BLOG : mtssmpi-baganassahan.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)